REKAMAN VIDEO:
- https://pomf2.lain.la/f/vow1d1.mp4
- https://pomf2.lain.la/f/ygfypyw8.mp4
- https://pomf2.lain.la/f/bm1eifd2.mp4
- https://pomf2.lain.la/f/o05rqu1m.mp4
- https://pomf2.lain.la/f/icyrk0lh.mp4
- https://pomf2.lain.la/f/wgugpaoa.mp4
- https://pomf2.lain.la/f/myv97byy.mp4
- https://pomf2.lain.la/f/vnu4w7r0.jpg
Senja yang biasanya tenang di Desa Tobarakka, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, berubah menjadi mimpi buruk pada Kamis (14/8/2025) sekitar pukul 18.30 WITA. Arifuddin (53) meregang nyawa secara tragis, tubuhnya terkunci di rahang seekor buaya ganas saat mandi di Sungai Bulete bersama anaknya.
Menurut kesaksian warga, teriakan putus asa korban memecah kesunyian. Anak korban yang sudah berada di tepi sungai menoleh, hanya untuk menyaksikan pemandangan mengerikan, seekor buaya besar mengoyak dan mengguncang tubuh sang ayah, membawanya mondar-mandir di permukaan air seolah memamerkan kekuasaannya.
Proses evakuasi berlangsung dua setengah jam penuh ketegangan. Dalam rekaman video warga, sebagian tubuh korban masih terjepit di mulut buaya. Warga mencoba memancing predator itu dengan bambu agar mendekat ke tepi sungai. Begitu mendekat, tanah dilemparkan dan pukulan bambu menghantam tubuh reptil tersebut. Dengan geraman berat, buaya itu akhirnya mundur, melepaskan jasad Arifuddin.
Sekitar lima warga bergegas menarik tubuh korban ke daratan. Namun, luka parah di bagian dada membuat nyawanya tak tertolong. Kejadian ini meninggalkan trauma mendalam, terutama bagi sang anak yang menjadi saksi bisu tragedi tersebut.
"Betul, korban diterkam buaya saat mandi di Sungai Bulete, tadi malam. Korban mandi bersama anaknya," ungkap Mazna, salah satu saksi yang masih terpukul oleh kejadian mencekam itu.
Mazna mengatakan, saat kejadian korban dan anaknya sementara mandi di sungai. Anaknya sempat naik ke tepi sungai lalu tiba-tiba mendengar suara teriakan dari bapaknya.
"Saat anaknya sudah naik di tepi tiba-tiba mendengar suara teriakan. Ketika balik dia melihat ada buaya yang menerkam bapaknya. Itu buaya na gigit terus korban dan dibawa terus mondar-mandir di sungai. Na tampakkan terus itu dirinya buaya, kami lihat semua," ujarnya.
Sungai Bulete kini menyimpan kisah kelam dan bagi warga sekitar, setiap riak air mungkin saja menyembunyikan mata predator yang mengintai dari bawah permukaan.