REKAMAN VIDEO:https://pomf2.lain.la/f/gpwn5hfs.mp4*Jika saat di klik mengarah ke situs lain, langsung klik kembali (back) lalu klik ulang linknya untuk melihat video tanpa sensor*
BANDUNG BARAT — Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Minggu (26/10/2025), menyebabkan terjadinya longsor di Pondok Pesantren (Ponpes) Attohiriyah yang berlokasi di Kampung Pasir Buleud, Desa Cinengah, Kecamatan Cirongga.
Peristiwa nahas tersebut menelan satu korban jiwa, seorang santriwati bernama Nuri binti Pudin (15), yang tertimbun material longsor.
Menurut keterangan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Barat, Asep Sehabudin, longsor terjadi akibat hujan berintensitas tinggi yang membuat struktur tanah di sekitar pesantren menjadi labil.
“Tebing di belakang pondok pesantren roboh kemudian menimpa bangunan utama,” ujar Asep, Senin (27/10/2025).
Saat kejadian, korban diketahui sedang berwudhu untuk bersiap melaksanakan salat Maghrib. Namun secara tiba-tiba, dinding bangunan tempatnya berada roboh tertimpa material longsor.
“Korban sempat dievakuasi ke puskesmas untuk mendapat pertolongan, tetapi nyawanya tidak tertolong,” ungkap Asep.
BPBD Turunkan Tim Darurat dan Logistik
Selain menyebabkan korban jiwa, longsor juga mengakibatkan kerusakan berat pada ruang belajar santri di ponpes tersebut. Santri lainnya berhasil dievakuasi ke tempat aman.
Tim BPBD Kabupaten Bandung Barat langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan darurat, berkoordinasi dengan aparat desa setempat, serta menyalurkan logistik dan bantuan kebutuhan dasar bagi para santri dan pengelola pondok.
“Kami segera menurunkan tim asesmen ke lokasi dan terus melakukan pemantauan karena kondisi tanah masih labil,” kata Asep.
Imbauan Waspada di Musim Hujan
Pihak BPBD mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan atau dekat tebing agar meningkatkan kewaspadaan di musim hujan.
“Intensitas hujan tinggi seperti sekarang membuat potensi longsor meningkat. Kami mengimbau warga segera melapor jika melihat tanda-tanda pergerakan tanah atau retakan di sekitar permukiman,” imbaunya.
Pemerintah daerah juga tengah menyusun rencana mitigasi jangka panjang guna mengantisipasi terulangnya bencana serupa di wilayah rawan longsor di Bandung Barat.
