Korban Terakhir Mahasiswa UIN Walisongo Hanyut di Sungai Jolinggo Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup

REKAMAN VIDEO: 
https://gofile.io/d/Lux4PS
*Jika saat di klik mengarah ke situs lain, langsung klik kembali (back) lalu klik ulang linknya untuk melihat video tanpa sensor*


KENDAL — Tragedi mengharu biru menimpa enam mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang hanyut di Sungai Jolinggo, Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kendal, pada Selasa (4/11/2025). Setelah upaya pencarian intensif selama dua hari, korban terakhir, Nabila Yulian Desi Pramesti, berhasil ditemukan pada Rabu (5/11/2025) malam sekitar pukul 21.50 WIB.

Nabila ditemukan di sekitar Jembatan Blanten, Gemuh, Kendal, yang jaraknya cukup jauh dari lokasi awal kejadian. Dengan ditemukannya korban terakhir ini, Kepala Basarnas Semarang, Budiono, menyatakan bahwa seluruh operasi pencarian resmi ditutup, dan personel SAR telah ditarik ke pos masing-masing. Jenazah Nabila dievakuasi terlebih dahulu ke Puskesmas Singorojo, kemudian dibawa ke RSUD Suwondo Kendal sebelum diserahkan kepada keluarga.

Sebelumnya, lima mahasiswa lainnya, yaitu Riska Amelia, Sifa Nadilah, M. Labib Rizki, Bima Pranawira, dan M. Jibril As Sarafi, telah ditemukan meninggal dunia. Keenam korban merupakan peserta aktif program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo dan berasal dari berbagai daerah, termasuk Nabila dari Bojonegoro, Jawa Timur. Sebagian jenazah telah dipulangkan ke kampung halaman dan dimakamkan sesuai adat masing-masing.

Aksi Solidaritas Mahasiswa

Menjelang ditemukannya korban terakhir, ratusan mahasiswa UIN Walisongo menggelar aksi solidaritas dan doa bersama di Landmark Kampus 3 pada Rabu malam sekitar pukul 19.30 WIB. Kegiatan diikuti sekitar 400 mahasiswa berpakaian hitam. Mereka menyalakan lilin, menabur bunga, dan membacakan puisi untuk mengenang rekan mereka. Suasana haru menyelimuti lokasi, terdengar isak tangis mahasiswa yang berduka.

Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Muhammad Mu’tasimbillah, menyampaikan bahwa aksi ini sekaligus menjadi bentuk respons terhadap kecelakaan yang menimpa rekan mereka. DEMA UIN Walisongo berencana meminta evaluasi dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) untuk memastikan keselamatan mahasiswa selama kegiatan KKN, agar insiden serupa tidak terulang.

Fakta Penting Kejadian:

  • Enam mahasiswa UIN Walisongo hanyut di Sungai Jolinggo pada Selasa siang (4/11/2025).

  • Pencarian berlangsung selama dua hari dengan melibatkan tim SAR gabungan.

  • Korban terakhir ditemukan di kawasan Jembatan Blanten, Gemuh, Kendal pada Rabu malam (5/11/2025).

  • Seluruh korban berusia sekitar 21 tahun; sebagian telah dimakamkan di kampung halaman masing-masing.

  • Mahasiswa menggelar aksi doa dan solidaritas sebagai bentuk penghormatan.

Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi institusi pendidikan dan pihak terkait, menekankan pentingnya pengawasan dan prosedur keselamatan dalam setiap kegiatan lapangan mahasiswa. Evaluasi menyeluruh oleh kampus dan tim SAR, sekaligus dukungan emosional kepada keluarga korban, menjadi langkah penting pasca tragedi.

Dengan berakhirnya pencarian, diharapkan proses pemulihan dan dukungan sosial bagi keluarga dan mahasiswa dapat berjalan lancar, serta upaya preventif dan edukasi keselamatan di lapangan menjadi prioritas di masa depan.

Sumber resmi informasi ini berasal dari Basarnas Semarang dan pihak UIN Walisongo. Seluruh sivitas akademika dan masyarakat diimbau memberikan dukungan moral kepada keluarga korban agar dapat melewati masa sulit ini dengan ketabahan.



About the author

CREEPY ROOM
Membahas informasi tentang kejadian kriminal, tragedi, dan berbagai macam peristiwa mengerikan yang terjadi di seluruh dunia.

Posting Komentar