GAMBAR NO SENSOR:
BANDUNG – Suasana duka menyelimuti warga Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, usai ditemukannya tiga jenazah satu keluarga di sebuah rumah kontrakan, Jumat (5/9/2025). Seorang ibu berinisial EN (34) ditemukan tewas gantung diri, sementara dua anaknya AA (9) dan AAP (11 bulan) diduga diracun hingga meninggal.
Yang membuat pilu, di kontrakan tersebut ditemukan secarik kertas berisi surat wasiat yang ditulis EN dalam bahasa Sunda. Tulisan itu menggambarkan jeritan hati seorang ibu rumah tangga yang tak sanggup lagi menanggung beban hidup, terutama karena himpitan ekonomi dan masalah rumah tangga yang tak kunjung usai.
Polisi memastikan, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh ketiga korban. "Untuk posisi pintu dan jendela dalam keadaan terkunci dari dalam dan tidak ditemukan luka terbuka terhadap para korban," ujar Kasatreskrim Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot Gigantara, Sabtu (6/9/2025).
Di lokasi, petugas juga mengamankan sebuah ponsel dan secarik surat wasiat yang ditulis EN untuk suaminya, YS. Surat itu kini menjadi barang bukti penting penyelidikan.
WASIAT PILU SEORANG IBU
Dalam isi suratnya, EN menuliskan betapa dirinya lelah lahir batin menghadapi tumpukan hutang, kebohongan suami, hingga rasa malu yang terus membebaninya. Ia bahkan menyebut lebih rela masuk neraka asalkan tidak melihat kedua anaknya hidup menderita.
Kepada kedua buah hatinya, ia menuliskan permintaan maaf mendalam karena tak mampu membahagiakan mereka. EN juga berpesan bahwa dirinya lebih ikhlas menanggung dosa, sementara anak-anaknya yang masih suci akan masuk surga.
• Potongan isi surat yang memilukan berbunyi:
Mamah, bapa, ema, bapa, teteh, aa sadayana hampura abi, hampura abi ngalakukeun kieu.
abi tos cape lahir batin, abi tos teu kuat ngajalani hirup kieu, abi cape hirup ngagugulung hutang nu euweuh beresna, kalah beuki nambahan beuki dieu teh. Bari abi te apal hutang ka saha wae, sabaraha atawa urut naon......
Abi cape boga salaki gede bohong wae teh, euweuh sadarna. Abi cape dinyerihatekeun wae teh, puguh ning ku batur geus dikucilkeun, pada ngomong keun, pada mikangewa bari jeung teu ramasa salah.
Boga salaki kalah hayoh we gede bohong jeung gede hutang, CAPEEEEEEEEEEEEE sugan abi jeung budak geus maot mah aya sadarna, mun henteu sadar ge keun bae nu penting teu nyangsarakeun ka budak abi.
Era karunya ngahesekeun wae lanceuk + kolot teh, abi geus eweuh mah moal ngahesekeun wae. Hampura abi teu bisa mulang tarima KA kolot jeung lanceuk² .
Aa Alif, Dede Arlan
hampura mamahnya. Jalana kudu kieu, bakat ku nyaah mamah teh, daripada ditinggalkeun ku mamah, karunya ka ema.....
Mamah leuwih rido ka naraka daripada ninggal Aa + dede sangsara. da Aa + dede mah can gaduh dosa. keun we mamah nu nanggung dosana ka naraka, teu rido hirup dibawa susah Wae ku mamah teh.
Hampura mamah teu tiasa nyumponan Sagala kabutuhan Aa + dede, hampura mamah teu tiasa ngabahagiakeun Aa + dede
Hampura aa teu jadi tari nya. hampura Mamah.
Aa + dede mah Insha Alloh ka surga...
• TERJEMAHAN KE BAHASA INDONESIA
Mamah, bapa, ema, bapa, teteh, dan aa, maafkan saya. Maafkan saya melakukan hal ini.
Saya sudah lelah lahir batin, saya sudah tidak kuat menjalani hidup seperti ini. Saya lelah hidup terus-terusan terlilit utang yang tidak ada habisnya, malah semakin hari semakin bertambah. Padahal, saya tidak tahu utang kepada siapa saja, berapa jumlahnya, atau utang dari mana...
Saya lelah punya suami yang selalu bohong, tidak ada kesadarannya sama sekali. Saya lelah terus-menerus disakiti hatinya, sudah jelas-jelas dikucilkan orang lain, diomongin, dibenci, padahal tidak merasa berbuat salah.
Punya suami malah terus-terusan berbohong dan berutang. SAYA SANGAT LELAH. Saya harap, jika saya dan anak-anak sudah meninggal, dia akan sadar. Jika tidak sadar pun tidak apa-apa, yang penting tidak menyengsarakan anak-anak saya.
Saya malu dan kasihan selalu menyusahkan kakak-kakak dan orang tua. Jika saya sudah tidak ada, saya tidak akan menyusahkan lagi.
Maafkan saya tidak bisa membalas budi kepada orang tua dan kakak-kakak.
Kepada: Aa Alif dan Dede Arlan
Aa Alif, Dede Arlan, maafkan mamah. Jalannya harus seperti ini, karena mamah sangat sayang. Daripada ditinggalkan oleh mamah, kasihan pada nenek...
Mamah lebih rela ke neraka daripada melihat Aa dan dede sengsara. Sebab, Aa dan dede belum punya dosa. Biar mamah saja yang menanggung dosanya ke neraka. Mamah tidak rela hidup terus-terusan susah.
Maafkan mamah tidak bisa memenuhi segala kebutuhan Aa dan dede. Maafkan mamah tidak bisa membahagiakan Aa dan dede.
Maafkan mamah, Aa tidak jadi menari ya. Maafkan mamah.
Aa dan dede, insya Allah kalian akan masuk surga
MISTERI ORANG TAK DIKENAL
Tragedi ini semakin janggal setelah keterangan warga mengungkap adanya orang-orang asing yang sebelumnya beberapa kali mencari keberadaan suami korban. Yogi Ramdani (23), tetangga korban, mengaku sering didatangi orang tak dikenal yang menanyakan suami EN.
"Orang asing sering ke sini, nanya ke saya. Enggak tahu mau apa, nanyain suaminya korban. Jadi tiba-tiba nanya ke sini aja itu orang asing, banyak lah beberapa kali ada," ungkapnya.
Polisi kini telah memeriksa lima saksi, termasuk suami korban YS, ayah korban, tetangga, dan rekan korban. Kasus ini masih terus didalami untuk memastikan motif sebenarnya di balik tragedi memilukan yang merenggut tiga nyawa dalam satu keluarga.