Seorang Pria di Pacitan Bacok Keluarga Mantan Istri Karena Tolak Ajakan Rujuk, 2 Tewas 3 Luka Parah


•REKAMAN VIDEO:
 https://gofile.io/d/qS8U4p (⚠︎ Gore﹗)
PACITAN (CREEPY ROOM) – Insiden tragis menggemparkan Dusun Drono, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Seorang pria bernama Wawan, warga Desa Kanyen, Kecamatan Kebonagung, tega membacok keluarga mantan istrinya, Miswati, setelah ajakan rujuknya ditolak. Peristiwa berdarah itu terjadi pada Sabtu (20/9/2025) malam dan menewaskan dua orang, serta melukai tiga anggota keluarga lainnya.

Korban meninggal adalah Timi (50) ibu dari Miswati dan AG (11) keponakannya. Sedangkan Miswati, ayahnya Miskun, kakaknya Eky harus menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Darsono Pacitan. Situasi semakin mencekam karena pelaku melarikan diri ke dalam hutan dan hingga kini belum tertangkap. Pelaku yang diketahui bekerja sebagai penjaga sekolah melarikan diri usai kejadian.

DESA MENCEKAM, ENAM SEKOLAH DILIBURKAN
Ketakutan warga masih terasa hingga Rabu (24/9/2025). Wawan yang masih berkeliaran di area hutan membuat masyarakat resah. Akibatnya, enam sekolah dasar di Kecamatan Arjosari terpaksa meliburkan aktivitas belajar mengajar sejak Senin (22/9/2025).

Di SD Negeri 2 Temon, suasana tampak lengang. Ruang kelas kosong, halaman sepi, hanya beberapa guru yang hadir. Anak-anak tetap belajar dari rumah demi keamanan.
“Orangtua takut melepas anak-anak ke sekolah karena situasi belum kondusif. Banyak siswa rumahnya jauh, harus melewati hutan. Untuk sementara lebih aman belajar dari rumah,” ujar Sumayarti, guru SD Negeri 2 Temon.

KORBAN AG (11) MENINGGAL DUNIA DI RUMAH SAKIT
Rasa takut semakin bertambah karena salah satu murid sekolah tersebut, AG (11), adalah korban pembacokan pelaku. AG kini dinyatakan meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di RS Bethesda, Yogyakarta.

Kepala IGD RSUD dr. Darsono Pacitan dr. Netty Nurnaningtyas menjelaskan Arga mengalami luka berat di kepala bagian depan dan belakang serta pendarahan otak yang menurunkan kesadaran.

“Itu yang membuatnya harus dirujuk ke RS Bethesda Yogyakarta,” jelasnya.

Kepala Desa Temon, Jamiatin, membenarkan kabar duka tersebut.

“Nggih benar, ini jenazah sudah di rumah duka, meninggal pada Selasa (23/9/2025) malam sekitar pukul 23.12 WIB di RS Bethesda, DI Yogyakarta,” kata Jamiatin.

KRONOLOGI PENYERANGAN
Berdasarkan keterangan polisi, motif pembantaian ini bermula dari kekecewaan Wawan karena ajakan rujuknya ditolak keluarga mantan istrinya. Miswati disebut sudah memiliki pasangan baru dan akan menikah lagi.

“Jumat (19/9/2025), pelaku sempat meminta balikan, namun ditolak mentah-mentah oleh keluarga Miswati,” kata AKP Choirul Maskanan, Kasatreskrim Polres Pacitan.

Keesokan harinya, Sabtu malam, Wawan kembali mendatangi rumah korban. Ia memutus aliran listrik, lalu menyerang korban satu per satu dengan senjata tajam.
  • Korban pertama adalah Eky, kakak Miswati, yang disabet saat keluar memperbaiki listrik.
  • Kemudian Timi, ibu Miswati, ikut keluar dan langsung ditebas hingga tewas di lokasi.
  • Miskun, ayah Miswati, juga tidak luput dari serangan.
  • Dua bocah, BM (17) dan AG (11), sempat bersembunyi. Namun AG berhasil ditemukan pelaku dan ikut dibacok. Beruntung, BM selamat setelah melarikan diri.

PENCARIAN PELAKU DENGAN ANJING PELACAK

Hingga kini, aparat gabungan TNI-Polri bersama warga terus melakukan penyisiran di hutan. Polisi bahkan mengerahkan dua anjing pelacak K9 dari Polda Jatim untuk mempersempit ruang gerak Wawan.

“Kami libatkan anjing pelacak untuk mengetahui arah lari pelaku dan memfokuskan pencarian,” ungkap AKBP Ayub Diponegoro Azhar, Kapolres Pacitan.

Namun, polisi juga membuka kemungkinan pelaku sudah keluar dari wilayah Pacitan. Aparat meminta masyarakat tetap waspada dan segera melapor jika menemukan orang mencurigakan di sekitar pemukiman.

KETAKUTAN WARGA
Camat Arjosari, Didik Darmawan, mengakui kondisi masyarakat masih diliputi rasa takut. “Situasi sempat membuat warga panik. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang, tetapi jangan lengah. TNI-Polri bersama warga terus berjaga di sejumlah titik,” tegasnya.

Perburuan terhadap Wawan masih terus dilakukan. Hingga kini, suasana mencekam masih menyelimuti Desa Temon dan sekitarnya.

About the author

CREEPYROOM
Membahas informasi tentang kejadian kriminal, tragedi, dan berbagai macam peristiwa mengerikan yang terjadi di seluruh dunia.

إرسال تعليق