REKAMAN VIDEO: https://gofile.io/d/Szs09U (⚠︎ Gore﹗)*Jika saat di klik mengarah ke situs lain, langsung klik kembali lalu klik ulang linknya untuk melihat video no sensor*
PONTIANAK – Suasana duka dan tegang menyelimuti Jalan Kom Yos Sudarso, Kota Pontianak, Jumat (3/10) siang. Sekitar pukul 11.00 WIB, sebuah kecelakaan maut terjadi tepat di depan salah satu sekolah dasar, menewaskan seorang pelajar dan melukai dua lainnya.
Korban tewas diketahui bernama Syarif Muhammad Farid Fathoni, pelajar SMK Negeri 3 Pontianak. Saat kejadian, Syarif berboncengan tiga dengan adik kandung dan sepupunya, Syarifah Fajirah, menggunakan satu sepeda motor. Saat melaju, motor mereka diduga bersenggolan dengan sebuah truk kontainer yang melintas dari arah yang sama, sehingga terjatuh di jalan.
Nahas, Syarif yang masih mengenakan seragam Pramuka terlindas truk dan meninggal di tempat. Adik kandungnya dan Syarifah Fajirah mengalami luka serius.
Insiden ini menarik perhatian warga sekitar. Arus lalu lintas di jalan utama sempat macet karena banyak pengendara dan pejalan kaki berhenti untuk menyaksikan kondisi para korban. Beberapa saksi terlihat terguncang, sebagian meneteskan air mata saat melihat tragedi itu.
Sopir truk kontainer tidak melarikan diri. Ia memilih menyerahkan diri ke Polsek Pontianak Barat, yang berjarak tidak jauh dari lokasi kejadian, untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan tragis ini.
Tragedi ini menjadi pengingat bagi masyarakat Pontianak akan pentingnya keselamatan berkendara, terutama bagi remaja yang sering mengendarai sepeda motor secara berboncengan dan tidak sesuai aturan.
Wako Edi Kamtono Takziah ke Rumah Korban Kecelakaan di Kom Yos Sudarso
Suasana duka masih menyelimuti kediaman almarhum Syarif Muhammad Farid Fathoni, korban kecelakaan maut antara sepeda motor dan truk tronton di Jalan Kom Yos Sudarso, tepat di depan SDN 73 Pontianak Barat.Pada Sabtu (4/10/2025), Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono datang bertakziah ke rumah duka di Gang Fajar Karya I, Jalan Kom Yos Sudarso. Kedatangannya disambut oleh keluarga besar almarhum yang masih larut dalam kesedihan mendalam.
Dalam kesempatan itu, Edi menyampaikan belasungkawa dan doa kepada keluarga yang ditinggalkan.
“Semoga keluarga diberikan ketabahan, dan almarhum diterima di sisi Allah SWT,” ucapnya dengan penuh empati.
Tak hanya itu, Edi juga turut mendoakan adik almarhum yang dilaporkan masih dalam kondisi kritis dan sedang dirawat intensif di rumah sakit.
“Kami mendoakan semoga segera diberikan kesembuhan,” imbuhnya.
Selain menyampaikan duka cita, Edi juga menyinggung soal aturan pembatasan operasional truk kontainer di Kota Pontianak yang telah diterapkan sejak 2019. Menurutnya, truk berukuran di atas 40 feet hanya boleh beroperasi pada pukul 21.00–05.00 WIB, sedangkan truk berukuran di bawah 40 feet diimbau tidak melintas pada jam-jam sibuk, yakni pukul 06.00–08.00 pagi, 12.00 siang, dan 15.00–17.00 sore.
“Semakin hari aktivitas pelabuhan semakin padat, jumlah kontainer juga meningkat. Karena itu, kami berharap Pelabuhan Kijing bisa segera beroperasi penuh agar arus bongkar muat tidak menumpuk di Pelabuhan Pontianak,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Pontianak terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi dalam upaya mengurai permasalahan transportasi dan meningkatkan kualitas infrastruktur jalan di kota tersebut.
“Lalu lintas kita semakin padat, apalagi aktivitas pelabuhan terus meningkat. Karena itu, saya mengimbau semua pihak agar lebih waspada di jalan, dan para orang tua supaya selalu mengawasi anak-anaknya saat berkendara,” pesan Wali Kota.